Kewirausahaan
KEPRIBADIAN, TEMPRAMEN DAN WATAK
A. PENGERTIAN
- Kepribadian
Menurut asal katanya, kepribadian
atau personality berasal dari bahasa latin personare, yang berarti mengeluarkan
suara. Istilah ini digunakan untuk menunjukan suara dari percakapan seorang
pemain sandiwara melalui topeng yang dipakainya. Pada mulanya istilah personare
adalah topeng yang dipakai pemain sandiwara, dimana suara pemain sandiwara itu
diproyeksikan. Kemudian kata personare itu berarti pemain sandiwara itu
sendiri.
Dari sejarah pengertian tersebut
tidak heran kita jika kata personare yang mulanya berarti topeng kemudian
diartikan pemainnya itu sendiri yang memperankan peranan seperti yang
digambarkan dalam topeng tersebut. Akhirnya kata personare itu menunjukan
tentang kualitas dari watak atau karakter yang dimainkan dalam sandiwara itu.
Kini kata personare atau dalam bahasa Indonesianya sering disebut dengan kata
Personal itu oleh ahli Psikologi dipakai untuk menunjukan sesuatu yang nyata
dan dapat dipercaya tentang individu untuk menggambarkan bagaimana dan apa
sebenarnya individu itu.
Adapun Gordon W. Allport (1937)
memberikan definisi kepribadian sebagai berikut:
Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophsical system that determine his unique adjustment to his environment.
Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophsical system that determine his unique adjustment to his environment.
“Kepribadian ialah organisasi sistem jiwa raga yang
dinamis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik
terhadap lingkungannya.”
Namun kami menyimpulkan bahwa pengertian kepribadian adalah: keseluruhan pola (bentuk) tingkah laku, sifat-sifat, kebiasaan, kecakapan, bentuk tubuh serta unsur-unsur psiko-fisik lainnya yang selalu menampakkan diri dalam kehidupan seseorang.
Namun kami menyimpulkan bahwa pengertian kepribadian adalah: keseluruhan pola (bentuk) tingkah laku, sifat-sifat, kebiasaan, kecakapan, bentuk tubuh serta unsur-unsur psiko-fisik lainnya yang selalu menampakkan diri dalam kehidupan seseorang.
Kepribadian seorang tidak persis sama dengan kepribadian
orang lain. Kepribadian ini adalah sangat unik, demikian yang dikanyatakan oleh
para ahli. Dengan kepribadian yang dimiliki oleh seseorang dia dapat memikat
orang lain, orang menjadi simpati padanya, orang tertarik dengan
pembicaraannya, orang terkesima olehnya. Wirausahawan yang memiliki kepribadian
seperti ini seringkali berhasil dalam menjalankan usahanya.
Adapula wirausahawan yang secara fisik tidak meyakinkan,
tidak menarik, tetapi setelah mengobrol (lobby) rasanya tersimpan suatu daya
tarik, sehingga calon relasi tadi makin tertarik, akhirnya menjurus ke arah
hubungan yang lebih dekat dan saling memberi harapan.
Kepribadian semacam inilah yang perlu dikembangkan oleh
wirausaha. Sekarang timbul pertanyaan, apakah kepribadian itu? Dapatkah
kepribadian itu diperbaiki? Bagian-bagian manakah dari unsur kepribadian yang
dapat diperbaiki dan manakah yang sudah pembawaan sejak lahir.
Uraian ini kami kemukakan dengan menampilkan sebuah definisi
kepribadian yang dalam bhasa inggris disebut personality dikemukakan oleh Erich Fromm (1975) : By personality I understand the totality of
inherited aquired psycihic qualities which are charactteristic of one
individual and which make the individual uniqe.
Bila diartikan secara bebas diatas berbunyi : Kepribadian
adalah merupakan keseluruhan kualitas psikis yang diwarisi atau diperoleh yang
khas pada seseorang yang membawanya unik. Mengenai bagian mana dari kepribadian
yang diwarisi dan bagian mana yang diperoleh akan dibahas pada bagian
selanjutnya.
Sutan Takdir alisyahbana mencoba membedakan pengertian
personality dengan pengertian individu dan person. Perkataan individu berasal
dari individu (latin) = Atomon yang diartikan sebagai indivisible entity, the living organism
neutrally as a unit. Jadi, individu itu merupakan hal yang hidup suatu
organisme yang bulat dan utuh sebagai suatu kesatuan.
Person berasal dari persona yaitu a theatrical
mask, atau merupakan topeng seperti orang main di panggung. Jadi, person
ialah person behind the mask = orang
yang dibelakang topeng.
Sebagai kesimpulan tentang rumusan personality ini: Personality is the total of human mind
(Sutan takdir Alisyahbana, 1975). Mind
di sini diartikan sebagai keseluruhan karakteristik dari diri seseorang, bisa
berbentuk pikiran, perasaan, kata hati, berupa temperamen, watak (karakter).
2.
Kepribadian yang produktif
Seorang
wirausaha adalah soerang yang memiliki kepribadian yang produktif. Apakah yang
dikatakan produktif? Produktif ialah kegiatan yang menimbulkan atau
meningkatkan kegunaan (utility). Kita mengenal beberapa macam utility, yaitu :
1. Utility of Place (kegunaan tempat)
2. Utility of Time (kegunaan waktu)
3. Utility of Form (keguanaan bentuk)
4. Utility of Ownership/Possesion
(kegunaan kepemilikan), dan sebagainya.
Jadi
segala bentuk kegiatan yang meningkatkan kegunaan suatu benda disebut
produktif. Misalnya beras diangkut dari desa ke kota (nilainya bertambah),
kursi di ruang kuliah berserakan, lalu
disusun rapih (nilai gunanya bertambah), ini disebut place utility. Bahan
makanan disimpan untuk menghadapi musim paceklik (time utility). Karet mentah
diubah bentuk menjadi ban mobil (form utility). Kepemilikan barang berpindah
dari penjual ke pembeli (ownership utility).
Gilmore
menyatakan bahwa pribadi yang produktif (produktive
person) ialah individu yang menghasilkan kontribusi bermanfaat bagi
lingkungannya). Seorang wirausaha jelas selalu memberi kontribusi positif bagi
lingkungannya, antara lain menampung tenaga kerja, memberi sumbangan sosial,
menjaga kebersihan, bergaul dengan sesama, dan sebagainya. Seorang wirausaha
memiliki perasaan tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap lingkungannya.
Ada dua dimensi pokok dari social
responsibility, yaitu :
1. Skill of Social Interaction, yaitu
adanya keterampilan berinteraksi dalam masyarakat.
Ø Qualities of Spontaneity
Ø Friendliness
Ø Tolerance
Ø Open Relationship
2. Value Structure, memiliki struktur
nilai:
Ø Deep empaty
Ø Concern for Others
Seorang wirausaha memiliki tanggung
jawab sosial, untuk itu ia harus senang berinteraksi, bergaul, toleransi,
terbuka sesama teman. Dia harus memiliki rasa empati, menolong orang lain yang
membutuhkan potolongannya.
Tidak
semua orang sama produktifnya,. Umumnya ada variasi:
Ø Produktif tinggi
Ø Produktif rata-rata
Ø Produktif rendah
Pribadi produktif rendah ini adalah
orang yang emotionally and mentally
handicapped and whose relationship to society is essentially a dependent one
(Gilmore). Jadi dia secara emosional dan mentalnya cacat dan sangat tergantung kepada orang lain.
Lain halnya dengan seseorang yang
produktif, ia memiliki sikap percaya diri, kapabilitas, self esteemnya tinggi. Self esteem is more basic and comprehenshive
psychological traits which fundamental to the productive personality in general
(Rosenberg).
Gilmore menyatakan self esteem may be briefly defined as the individual’s
evaluate attitude toward him self (Gilmore).
Sebagai kesimpulan, pribadi yang
produktif ialah seseorang yang memberikan kontribusi kepada lingkungannya, dia
imajinatif, dan inovatif, bertanggung jawab dan responsif dalam berhubungan
dengan orang lain. Seorang yyang produktif
ini adalah individu yaang matang (maturiry). Matang disini bukan berarti
dewasa secara fisik, tetapi lebih banyak mengandung aspek psikologisnya.
Ciri-ciri pribadi yang matang ialah :
1. Tidak banyak tergantung pada orang
lain.
2. Memiliki rasaa tanggung jawab.
3. Obyektif dan kritis (tidak asal
terima issu).
4. Emosinya stabil
5. Sociability, artinya dalam
lingkungan yang cocok ia akan tampil ke depan. Dalam lingkungan yang tidak
cocok, ia akan menjaga jarak.
6. Keyakinan agama : yang terakhir ini
adalah aspek paling tinggi dalam jenjang kematangan yang dicapai seseorang,
yaitu pengakuan akan pertolongan dan kekuasaan Allah SWT.
Selanjutnya jika ada pribadi yang
produktif, tentu ada pula pribadi yang non produktif. Ciri pribadi yang non
produktif ialah:
1.
Pribadi
yang hanya senang mendengar saja, dia pendengar yang baik. Tidak pernah
mengemukakan ide. Dia tidak bisa mengatakan “tidak”, dia lebih senang
mengatakan “ya”.
2.
Dia
lebih senang mengeksploitasi orang lain untuk keuntungan pribadinya.
3.
Dia
lebih senang menyimpan segala macam informasi yang pernah ia terima, tidak
pernah ia keluarkan kembali informasi yang pernah ia terima
4.
Sifatnya
sentimentil, suka merenung masa lalu.
5.
Dia
banyak mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak bisa mengungkapkan buah
pikirannya.
6.
Dia
suka memasarkan pribadinya dengan memperoleh imbalan/balas jasa/honor.
7.
Self
esteemnya goyang, dia lebih senang mengikuti anggapan orang lain terhadapnya. I am as you desire me ! (Erich Fromm).
Tipe priibadi non produktif ini
adalah pribadi yang immaturity (belum matang). Pribadi immaturity mempunyai
ciri-ciri:
1.
Lebih
bersikap pasif.
2.
Ketergantungan
kepada orang lain.
3.
Tidak
punya pandangan ke depan.
4.
Posisinya
selalu dibawah
5.
Kurang
menghargai dirinya, kurang mencintai dirinya.
Seseorang
tidak akan bisa mencintai orang lain apabila ia tidak respek dan tidak
mencintai dirinya sendiri. Konsep cinta yang dikemukakan disini ialah konsep
cinta yang disebut erotic love, maternal
love, the feeling of human solidarity, and also self love. (Erich fromm).
Jelas tipe pribadi yang non
produktif ini bukan tipe seorang wirausaha. Pribadi wirausaha adalah mutlak
tipe pribadi produktif, sebagaimana yang telah diuraikan di atas.
3.
Temperamen.
Istilah temperamen menunjukan cara
bereaksi atau bertingkah laku yang bersifat tetap, sedangkan istilah watak dibentuk
oleh pengalaman-pengalaman semasa kanak-kanak dan dapat berubah pada
batas-batas tertentu karena diperolehnya pengalaman-pengalaman baru.
Hippocrates membedakan 4 macam
temperamen:
1.
Ckoleric
2.
Sanguine
3.
Melancholic
4. Phlegmatic (Erich Fromm, 1975).
Secara
simbolik dapat disamakan : choleric =
api, panas, cepat, dan kuat = easily angered = gampang marah. Sanguine = udara, panas dan lembab, cepat dan lemah, dalam istilah
lain = over estimated = terlalu optimis. Melancholic
disimbolkan dengan bumi, dingin, kering, lemah dan kuat, dan pendiam. Jadi tipe
ini kuat dalam kelemahannya yang bersifat pendiam (depressed). Phleegmatic, simbolnya air, dingin,
lembab dan lemah (too slow).
Temperamen ini menunjukan pada cara
bereaksi yang bersifat tetap dan tidak berubah. Temperamen ini akan diimbangi
oleh watak, yaitu suatu pola tingkah laku yang khas yang terdapat pada
seseorang. Seorang yang bertamperamen choleric cara bereaksinya sangat cepat.
Bila ia berwatak produktif dan pecinta keadilan, maka ia akan mencintai dan
berlaku adil. Tetapi bila wataknya sadistik maka iaa cepat menganiaya dan
merusak.
4.
Watak
Menurut ahli psikologi
behavioristik, sifat-sifat watak dapat disamakan dengan sifat tikah laku
(behavior). Sedangkan menurut socio-psikologis manusia selalu berhubungan
dengan sesamanya, berhubungan dengan alam, dan berhubungan dengan dirinya
sendiri. Cara manusia berhubungan itu bermacam-macam, senang, marah, kasihan,
benci, sayang, cina, bekerja sama, bersaing, dan sebagainya. Dengan segala cara
berhubungan itu, manusia berusaha menyesuaikan diri, mencoba berorientsi dengan
sesama, dengan alam, bahkan dengan diri sendiri. Oleh sebab itu, dikatakan
bahwa inti dari watak ialah orientasi.
Seorang wirausahawan yang sukses,
sebagai salah satu kuncinya ia harus mempunyai kepribadian yang menarik. Dengan
melihat adanya kekurangan yang terdapat pada dirinya, ia harus berusaha belajar
dari sesama manusia atau lingkungannya. Bakat seorang wirausaha akan bertambah
dan berkembang berkat pengetahuan, pengalaman yang diperoleh daari hasil
interaksi dengan lingkungan.
Faktor-faktor yang dapat dipelajari
untuk mengembangkan bakat yang kita miliki diantaranya:
a. Pikiran.
b. Perasaan
c. Pertimbangan.
d. Sikap.
Dengan cara mengasah pikiran, diharapkan daya ingat menjadi tajam
dan kreatif, berwujud menjadi cepat berpikir, sistematis, dan terarah pada
tujuan di samping terbukanya kemungkinan bertaambahnya pengetahuan.
Perasaan kan berkembang menjadi lapang dan leluasa, memiliki
jiwa besar, sehingga tumbuh daya energi yang agresif, berani, sabar, dan penuh
perhitungan daalam menguji perasaan orang lain.
Setiap wirausaha harus dapat menberikan ketrangan-keterangan
kepada relasi dengan jelas dan menarik. Setiap kata dan kalimatnya harus
meyakinkan dan setiap keberatan orang lain harus dapt dijawab dengan tepat dan
memuaskan. Memang seorang wirausaha itu perlu mempunyai kecakapan untuk
memberikan pertimbangan-pertimbangan kearah proses lancarnya pembicaraan.
Sikap yang serius dibubuhi dengan humor pada tempatnya, maka
seorang wirausaha sudah menempatkan dirinya untuk mendapatkan perhatian. Pada
saat-saat menentukan ia harus dapat mengambil keputusan yang matang. Sehingga,
setiap keputusan yang diambil dapat memuaskan kedua belah pihak dan hubungan
dengan relasi akan semakin harmonis.
Dengan demikian, wirausaha dapat membuka hati dan pikirannya
lebar-lebar dalam menerima tambahan pengetahuan, kecakapan, dan ketrampilan
sehingga membentuk pribadi yang betul-betul teruji dan menyenangkan.
B. PERBEDAAN TEMPERAMEN, WATAK, DAN KEPRIBADIAN
Tempramen adalah sifat-sifat yang
berhubungan dengan Emosi (perasaan), misalnya pemarah, penyabar, periang,
pemurung, dan lain sebagainya. Sifat-sifat emosional adalah bawaan
(warisan/turunan), sehingga bersifat permanen dan tipis kemungkinan untuk dapat
berubah.
Tempramen selalu menunjukkan
hubungan/perpaduan yang erat antara rohaniah dengan jasmaniah. Seseorang yang
memiliki temperamen tinggi adalah seseorang yang mudah emosi (naik darah/marah)
diiringi dengan gerakan-gerakan tangan, kaki, mata, mulut serta raut muka
marah, pucat dan sebagainya. Sedangkan orang yang penyabar dengan wajah tenang
serta berbicara lambat serta irama yang mantap. Watak (karakter, tabiat) adalah
sifat-sifat yang berhubungan dengan nilai-nilai, misalnya jujur, pembohong,
rajin, pemalas, pembersih, penjorok dan lain sebagainya. Sifat-sifat itu bukan
bawaan lahir, tetapi diperoleh setelah lahir, yaitu hasil dari kebiasaan sejak
dari kecil, atau sebagai hasil dari pengaruh pendidikan/lingkungan sejak kecil.
Sifatr-sifat seperti ini terbentuk terutama pada masa-masa anak-anak sampai
umur 5 tahun (balita), dan berkembang terus sampai masa sekolah dan remaja.
Berbeda halnya dengan temperamen,
yang sangat sukar dipengaruhi/ diubah, maka watak besar kemungkinannya untuk
diubah. Sifat jujur, pembohong, rajin, pemalas, percaya pada diri sendiri
(optimis), pesimis dan sebagainya, semuanya itu adalah hasil tempaan orang tua
dan pengaruh lingkungan sejak kecil.
Kepribadian adalah keseluruhan aspek
yang terdapat di dalam diri seseorang, termasuk di dalam temperamen dan watak.
Di samping itu, termasuk juga ke dalam kepribadian semua pola tingkah laku,
kebiasaan, sikap kecakapan, serta semua hal yang selalu muncul dari seseorang.
Dengan demikian, kepribadian mengandung arti yang lebih luas dari temperamen
dan watak, karena temperamen dan watak adalah sebagian dari kepribadian.
C. KELUARGA SEBAGAI PEMBENTUK UTAMA KEPRIBADIAN
Kepribadian tumbuh dan berkembang
sepanjang manusia, terutama sejak lahir sampai masa remaja yang selalu berada
di lingkungan keluarga, diasuh hari berada di rumah dan hanya beberapa jam saja
berada di sekolah atau tempat lainnya di luar rumah. Karena itu, dapat dipahami
cukup besar pengaruh dan peranan keluarga serta orang tua dalam membentuk
pribadi seorang anak.
Pertumbuhan dan perkembangan jasmani
serta rohani manusia, berlangsung dari bayi hingga remaja, terutama kanak-kanak
yaitu masa yang paling baik dalam pembentukan kepribadian. Pada masa ini (usia
2-5 tahun) anak-anak sudah mulai dapat berkomunikasi secara lisan (bahasa inteligensinya
mulai berkembang dan mengerti perintah dan larangan).
Selain alasan berkomunikasi, pada
usia yang sangat muda ini, kemampuan anak untuk membantah/menolak perintah
relatif masih kecil dan sebaliknya sangat mudah dibujuk untuk melakukan sesuatu
karena kondisi jiwanya yang sedang tumbuh dan masih lemah itu. Pada masa bayi
(0,0 – 1.0 tahun), pembentukan kepribadian berlangsung
dengancarapembiasaan-pembiasaan.
Pembentukan kepribadian harus dilakukan dengan kontinu dan diadakan
pemeliharaan sehingga menjadi matang dan tidak mungkin berubah lagi. Misalnya
anak sewaktu masih kecil tergolong rajin belajar dan membantu orang tua di
rumah, tetapi setelah remaja berubah menjadi pemalas.
Hal ini mungkin karena kurangnya
pemeliharaan, tidak pernah diberi imbalan atau dengan kata lain motivasi
belajar anak dibiarkan rusak. Seharusnya, semua sifat atau kebiasaan yang baik
harus dipelihara dan dipupuk terus sampai dewasa agar tidak berubah lagi.
Boleh di copy makalah ini kak?buat tugas saya
BalasHapus